Dengan jumlah konsumsi di Indonesia pertahun mencapai 13,2 miliar bungkus, membuat perusahaan yang bergerak di bidang penjualan mie instan harus adu strategi agar bisa bertahan di pasar mie instan.

Setara.net – Hingga periode 2015, menurut data yang dikeluarkan oleh World Instant Noodles Assocation, Indonesia menempati posisi nomor dua terbesar penikmat mie instan di dunia. Indonesia hanya dikalahkan oleh negeri tirai bambu, Cina. Pada tahun 2015 lalu, Indonesia telah mengonsumsi sebanyak 13,2 bungkus mie instan.

Data tersebut jika kita tilik, memang benar adanya. Saat ini, mie instan sudah menjadi makanan sehari-hari bagi kebanyakan masyarakat Indonesia selain sagu dan tentunya nasi. Murah dan mudahnya mendapatkan mie instan, membuat panganan yang satu ini terus terkerek namanya.

Mie Instan terpopuler di Twitter

Pada 27 April hingga 03 Mei 2017 lalu, GDILab.com telah menganalisa di Twitter mengenai percakapan dan kepopuleran mie instan. Hasilnya adalah Indomie mendapatkan posisi paling puncak. Indomie menjadi mie instan terpopuler di Twitter dengan 495 postingan. Lalu disusul oleh Mie Sedaap yang mnejaring sebanyak 219 postingan. Kemudian di peringkat tiga ada Bakmi Mewah. Ke empat ada Sarimi yang memperoleh 14 postingan. Dan terakhir ada Supermi yang hanya mendapatkan 6 postingan saja.

Mie Instan Terpopuler di Twitter
Mie Instan Terpopuler di Twitter | Setara.net

Kepopuleran mie instan di Twitter tak beda jauh dengan penjualan mie instan di lapangan. Bahwa Indomie dan Mie Sedaap hingga sekarang masih menjadi pilihan masyarakat dan menjadi rajanya mie instan. Tentu, Indomie menjadi juaranya. Bahkan Indomie menguasai pasar mie instan di Indonesia mencapai 71 persen. Sedangkan Mie Sedaap hanya 17 persen.

Konsumsi Mie Instan

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, pada tahun 2015 Indonesia mengonsumsi sebanyak 13,2 miliar bungkus. Makan Mie instan sudah menjadi hal yang biasa di kalangan masyarakat, walaupun banyak yang mengatakan makan mie instan tidak sehat, dan memiliki dampak negatif di masa mendatang. Serta banyaknya penyakit-penyakit yang ditimbulkan akibat seringnya mengonsumsi mie instan.

“Seminggu lima kali” ungkap Iman Ridhwansyah, saat ditanya seberapa sering mengonsumsi mie instan, pada awal Februari 2017. “Dalam sekali makan, 2 bungkus” lanjut Iman.

Mie instan yang laris manis

Dengan jumlah konsumsi di Indonesia pertahun mencapai 13,2 miliar bungkus, membuat perusahaan yang bergerak di bidang penjualan mie instan harus adu strategi. Indomie hingga sekarang memang masih menjadi raja mie instan. Namun, bukan tidak mungkin produk mie sedaap bisa menjegal dan bahkan membalikkan keadaan menjadi mie instan paling laku di Indonesia.

Yang menariknya lagi adalah, Bakmi Mewah yang baru saja diterbitkan ternyata sudah menggaet jutaan konsumen. Hal ini memiliki kelebihan dibandingkan dengan mie instan yang lain. Bakmi Mewah dengan porsi yang lebih jumbo mungkin menjadi alternatif bagi konsumen. Meskipun demikian, Indomie juga tidak mau ketinggalan. Mereka langsung mengeluarkan produk yang bernama Indomie Jumbo.

Laporan Khusus:

Robit Mikrojul Huda