Setara.net – Untuk meningkatkan pelayanan kesehatan yang prima, RS Moh Ridwan Meuraksa berupaya melengkapi diri dengan menyediakan fasilitas kesehatan berupa terapi ozon.

Pada tanggal 12 Januari 2018, Kepala RS Moh Ridwan Meuraksa Kolonel Ckm (K) dr. Dian Andriani, SpKK,MBiomed, MARS,FINSDV melaksanakan uji fungsi alat terapi Ozon (Ozonosan) dengan melibatkan Ketua Komite Medik Letkol Ckm (K) dr. Eny Ambarwati, SpPD yang sekaligus sebagai konsultan Penyakit Dalam RS MRM, dokter spesialis akupuntur ASN dr. Rahmawati, SAkp, dokter master biomedik anti aging dan master gizi dr. Rita Lahirin, M. Biomed, M. Gizi serta dr Ni Ketut Rani yang berperan sebagai kordinator terapi.

Pelayanan terapi ozon disediakan pada fasilitas poliklinik Kulit dan Kelamin di mana Kepala RS juga berperan sebagai penanggung jawabnya.

Terapi ozon adalah terapi kesehatan menggunakan alotropi oksigen dengan rumus kimia O3. Suatu peralatan canggih yang disediakan untuk mendapatkan hasil seperti yang diharapkan.

Ozon (O3) adalah komponen udara segar yang terjadi secara alami, terbentuk sebagai hasil reaksi antara sinar ultraviolet dari matahari dengan lapisan atas atmosfir bumi, dan membentuk lapisan pelindung yang menyelimuti bumi. Ozon sendiri adalah jenis gas yang sangat reaktif dan tidak stabil, dengan masa hidup yang sangat pendek (20-30 menit) sebelum kembali menjadi Oksigen.

Ozon yang digunakan dalam bidang kedokteran (O3), sangat berbeda dengan
lapisan ozon pada atmosfer maupun pada ozon industri. Untuk pengobatan, ozon medis diperoleh dari suatu proses oksigen. Terapi ozon berkembang terus dan dipakai untuk membantu pengobatan berbagai penyakit disamping pengobatan konvensional.

Ozon mempunyai kemampuan membunuh bakteri, virus dan jamur, memperbaiki sirkulasi jaringan, mempercepat epitelisasi jaringan, dan merangsang regenerasi sel.

Beberapa manfaat yang didapatkan melalui terapi ozon adalah membantu penyembuhan untuk alergi, neurodermatitis, akne, herpes, parkinson’s disease, anal fistula, rheumatoid arthritis, spondilitis, asma, gangguan sirkulasi, gangguan gastrointestinal (seperti sembelit, diare), hepatitis, ulkus decubitus, gangrene, ulkus gastro-duodenum, ulkus kruris, combustio atau luka bakar dan luka-luka lain yang sulit sembuh, serta nyeri otot.

Pelaksanaan Uji Fungsi Alat Terapi Ozon di RS Moh Ridwan Meuraksa
Pelaksanaan Uji Fungsi Alat Terapi Ozon di RS Moh Ridwan Meuraksa

Terapi ozon dapat juga diberikan untuk menunjang agar tubuh tetap bugar walau usia bertambah (anti-aging). Dengan bertambahnya usia, maka sistem imunitas mengalami penurunan, di mana penurunan imunitas merupakan salah satu penyebab internal dari proses penuaan.

Pada penuaan, juga terjadi kekakuan pembuluh darah akibat menumpuknya radikal bebas dalam tubuh. Ozon adalah penginduksi sistem imun yang potensial dengan mengaktifkan sitokin yang sudah menurun.

Ozon menstimulasi peningkatan pengambilan dan pemakaian dari oksigen dengan menstimulasi peningkatan pembentukan dari antioksidan enzimatik (antioksidan endogen). Antioksidan enzimatik ini bertanggungjawab untuk melepasan oksigen pada tingkat sel.

Terapi ozon adalah salah satu terapi yang sangat potensial dalam menginduksi pembentukan antioksidan enzimatik. Ozon meningkatkan sirkulasi, dengan cara meningkatkan sifat reologi darah yaitu karakteristik dari darah, dalam bentuk kelenturan dari eritrosit. Dengan meningkatnya reologi darah ini, maka transportasi oksigen ke jaringan juga meningkat.

Ibu Christine dari PT Sigi melaksanakan uji fungsi terhadap alat Ozonosan
Ibu Christine dari PT Sigi melaksanakan uji fungsi terhadap alat Ozonosan
Darah yang sudah bercampur dgn ozon akan dikembalikan ke tubuh pasien
Darah yang sudah bercampur dengan ozon akan dikembalikan ke tubuh pasien
set yang digunakan untuk terapi ozon
Set yang digunakan untuk terapi ozon

Beberapa metode yang dilakukan pada terapi ozon, baik berupa terapi mayor maupun minor. Terapi autohemoterapi mayor dengan mengambil sedikit darah pasien (sekitar 50cc) yang ditampung dalam kantong darah, setelah diberi ozon dengan dosis tertentu, maka darah tersebut ditransfusikan kembali pada tubuh pasien. Sedangkan terapi autohemoterapi minor dengan injeksi IM di mana darah yang diambil hanya sekitar 10cc untuk dicampur dengan ozon, atau langsung memasukkan gas ozon secara subkutan melalui titik-titik akupuntur (ozon punctur). Terapi ini juga dapat dilakukan dengan memasukan ozone melalui dubur (insuflasi rektal).

Adapula dengan metode drinking, gargling atau irigasi, aplikasi eksternal campuran ozon-oksigen, balneotherapy, Polyatomic Oxygen Apheresis Therapy, Penggunaan air yang diozonisasi, dsb. Metode dan dosis ozone yang diberikan akan disesuaikan dengan kondisi pasien.

Dokter penanggung jawab terapi ozon siap menjalankan tugas pelayanan
Dokter penanggung jawab terapi ozon siap menjalankan tugas pelayanan

Dr. Dian Andriani, SpKK, M.Biomed, MARS, FINSDV berharap dengan adanya pelayanan terapi ozon di RS Moh Ridwan Meuraksa akan membantu para pasien agar dapat mengatasi permasalahan yang dideritanya secara cepat, aman, dan nyaman dengan tetap mengutamakan keselamatan pasien serta menunjang pelayanan “Patient Centered Care” di RS Moh Ridwan Meuraksa.

Redaksi