Pariwisata kumuh bukan barang baru lagi di dunia, termasuk di Indonesia. Jakarta Hidden Tour menyediakan paket wisata yang tak biasa bagi para pesertanya. Ia seakan “menjual kemiskinan” kepada orang lain.

Setara.net – Pada umumnya yang namanya pariwisata akan menyediakan pesona alam yang menakjubkan dan keindahan-keindahan alam lainnya. Mulai dari laut yang biru disertai lanskap pemandangan yang elok, pegunungan yang adem nan teduh, atau hal-hal indah lainnya. Namun, Paket wisata yang satu ini tidak memberikan hal-hal bagus seperti tadi. Akan tetapi, ia menjual kehidupan kumuh masyarakat kota. Masyarakat pinggiran, atau masyarakat kurang mampu di Jakarta.

Adalah Jakarta Hidden Tour, pertamakali didirikan pada tahun 2008 oleh Ronny Poluan. Jakarta Hidden Tour menyediakan paket wisata yang tak biasa bagi para pesertanya. Ia seakan “menjual kemiskinan” kepada orang lain. Jenis wisata ini ada tak hanya di Jakarta saja, negara Brazil dan negara-negara Asia banyak sekali yang menyediakan wisata kumuh.

Tur wisata kumuh di dunia maupun Jakarta sendiri, hingga kini menjadi kontroversi. Namun yang menariknya, penggemar wisata ini jumlahnya dari tahun ke tahun semakin banyak. Penggemarnya semakin meluas.

Jakarta Hidden Tour akan memandu kita ke kehidupan rakyat miskin Jakarta. Dikutip dari tirto.id, lokasi yang disediakan di paket wisata ini “Seperti di Kawasan Kota Tua dan Pasar Ikan. Tak hanya di kawasan itu saja, di Jakarta Pusat mereka akan berkunjung di Galur. Dan ada juga di kawasan Kampung Pulo Jakarta Timur, yang beberapa waktu lalu telah digusur.

Para kelas menengah yang sering menghabiskan waktu di kafe maupun resto. Orang-orang Jakarta sibuk dengan pekerjaannya. Kehidupan Jakarta yang semakin hari semakin tak teratur. Dibalik itu semua, Jakarta masih banyak sekali warganya yang miskin. Hidup penuh perjuangan untuk mencari makan bagi keluarganya. Pemulung, Buruh bangunan, tukang becak dan lain sebagainya.

Menjadi peserta wisata kumuh, kamu akan mendapatkan sebuah realita baru. Kehidupan yang senyata-nyatanya warga Jakarta. Perkampungan kumuh di Jakarta jumlahnya lumayan banyak. Sebenarnya, jika kamu tak ingin mengikuti atau menjadi peserta Jakarta Hidden Tour juga bisa langsung melihat kehdupan orang-orang pinggiran.

Tengok saja di pinggiran Jakarta. Kamu akan melihat dan merasakan kehidupan yang amat pahit untuk dijalani. Anak kecil berlarian di kubangan sampah, pemulung yang tinggal di gubuk reot, buruh cuci, pengamen dan lainnya campur jadi satu di kawasan ini.

Wisata Kumuh ini juga bisa membuka mata pemerintah, dalam hal ini pemrov Jakarta. Bahwasanya Jakarta masih amat banyak warga yang tak mampu. Alih-alih untuk hidup layak dan menyekolahkan anaknya ke jenjang perguruan tinggi. Untuk makan sehari-hari saja rasanya berat.

Pariwisata semacam ini tak ada yang salah. Selain melihat realita kehidupan, kita juga bisa belajar banyak dari orang yang kurang mampu untuk bertahan hidup.

Jakarta memang keras ‘nak…

Laporan Khusus:

Robit Mikrojul Huda