Setara.net – Hari-hari ini Indonesia sedang diramaikan dengan pagelaran pilkada serentak. Dari data KPU, ada 101 titik di seluruh Indonesia yang akan mengadakan pilkada pada tanggal 15 Februari nanti, salah satunya adalah Jakarta.

Tidak bisa dipungkiri memang, meski yang tercatat jumlahnya 101 namun hampir seluruh mata tersorot pada pilkada DKI Jakarta. Selain karena menampilkan begitu banyak drama politik, pikada DKI juga disokong oleh media mainstream nasional sehingga mayoritas pasti menyaksikannya.

Oleh sebab itulah 100 titik lainnya seolah tertutupi oleh pilkada DKI. Padahal jika mau ditelisik lebih dalam, semua pilkada yang akan diserentakkan pada tanggal 15 Februari besok nilainya sama-sama penting.

Pasalnya kemajuan Indonesia dari berbagai sektor tidak hanya terpaku pada DKI semata, melainkan kerja bersama dari seluruh daerah di Indonesia. Itulah mengapa tak sedikit pula pengamat politik yang angkat bicara soal ini, terutama pemerataan media disetiap wilayah.

Tujuannya tidak lain adalah agar warga setempat yang daerahnya sedang menyelenggarakan pemilihan kepala daerah bisa benar-benar fokus dan menentukan pilihan terbaiknya. Bukan malah ‘salah fokus’ ke daerah lain dan melalaikan daerahnya sendiri.

Namun itu semua tak sesuai harapan, bahkan ada pula warga yang tidak tahu alias tidak kenal siapa-siapa yang mencalonkan diri sebagai kepala daerah. Ini menunjukkan sikap ‘gagal fokus’ pada daerahnya sendiri banyak telah mencapai angka yang cukup besar, khususnya mereka yang tak tahu menahu soal pilkada.

Sebagai akibat dari ketidaktahuan tersebut, bisa diperkirakan akan banyak warga yang golput alias tidak memilih. Dan akibat selanjutnya ialah calon yang terpilih tak sesuai dengan harapan warga.

Karenanya perlu ada kesadaran diri atas pagelaran pilkada di daerah masing-masing. Atau dalam kata lain, setiap daerah yang menyelenggarakan pilkada nilainya sama-sama penting. Melalui pilkada itulah suatu daerah akan menentukan kemajuan atau kemunduran daerahnya.

Jika calon yang terpilih sesuai dengan harapan warganya, jujur, amanah, cerdas serta dapat mendengarkan serta menerjemahkan keinginan warganya, tentu manfaatnya juga akan kembali pada warga itu sendiri.

Namun bila sebaliknya, hanya gara-gara ‘salah fokus’ lalu calon yang terpilih justru menyimpan kepentingan pribadi atau golongan tertentu dan berpotensi korup besar, tentu yang akan merasakan dampak negatifnya juga para warga sendiri.

Oleh sebab itu, melalui kesadaran diri atas daerah masing-masing diharapkan pilkada yang diselenggarakan benar-benar berjalan sesuai harapan. Harapan yang kita maksud bukan hanya harapan salah satu partai politik, akan tetapi harapan seluruh warga.

Sekali lagi, pilkada yang akan diserentakkan pada tanggal 15 Februari nanti bukan hanya milik Jakarta semata, akan tetapi milik seluruh bangsa Indonesia. Walau sampai saat ini berbagai media sosial diramaikan dengan hiruk pikuk pilkada DKI, tapi yakin saja bahwa setiap pagelaran pilkada yang diadakan di 101 titik semuanya sama-sama penting.

So, jadilah warga yang cerdas serta mau memajukan daerahnya. Caranya adalah dengan mengenal siapa calon kepala daerah kita masing-masing serta mengetahui apa visi misinya. Melalui langkah tersebut niscaya suara kita juga akan menentukan maju tidaknya daerah kita masing-masing khususnya Indonesia.

Latest posts by Mas Halfi (see all)