Indonesia juga menempati peringkat 4 pengguna terbanyak di dunia, tentunya setelah Amerika Serikat, India dan Brazil.

Setara.net – Salah satu penyumbang terbesar penyebaran berita hoax di Indonesia adalah Facebook. Media sosial yang satu ini memang menjadi dua mata pisau yang tajam. Bila digunakan dengan baik, kita akan memperoleh informasi yang terbaru secara cepat. Namun di sisi lain, banyak sekali penyebaran berita hoax di media sosial ini.

Media sosial besutan Mark Zuckerberg ini dibuat pada tahun 2004. Artinya 13 tahun telah beroperasi. Dengan pengguna aktif bulanan di dunia tercatat mencapai 1,86 miliar pada akhir 2016 lalu. Dengan demikian, Facebook menjadi jejaring sosial paling besar di dunia.

Pengguna Facebook di Asia

Data yang dirilis oleh Internet World Stats Juni 2016, ternyata Indonesia menduduki peringkat dua pengguna terbanyak di Asia, ia hanya dikalahkan oleh India. Hingga akhir Juni 2016, Indonesia menjaring pengguna facebook sebesar 88 juta. India sendiri berada di puncak Asia dengan jumlah sebanyak 157 juta pengguna.

Negara Filipina berada di posisi ketiga dengan menjaring pengguna facebook sebanyak 54 juta. Lalu ada negeri Gajah Putih, Thailand dengan torehan pengguna facebook sebanyak 41 juta. Negeri jiran Malaysia, hanya bisa menduduki peringkat sembilan Asia, pengguna Facebook di Malaysia hanya 19 juta saja.

Pengguna Facebook di Asia
Pengguna Facebook di Asia | Setara.net

Indonesia juga menempati peringkat 4 pengguna terbanyak di dunia, tentunya setelah Amerika Serikat, India dan Brazil. Pada awalnya Mark membuat facebook hanya untuk lingkungan kampus Havard saja. Namun sekarang, hampir semua orang yang mengenal internet sudah tahu apa itu Facebook.

Mark sendiri baru-baru ini telah menyelesaikan pendidikannya di Havard University setalah dulu pendidikannya terbengkalai.

Indonesia akan menjadi raksasa digital Asia

Melihat data yang dikeluarkan oleh Internet World Stats tersebut, Indonesia bisa menjadi raksasa digital di Asia. Tak hanya pengguna facebook, bahkan pengguna twitter di Indonesia malah menduduki nomor 3 dunia terbanyak. Dengan aktifnya masyarakat Indonesia terhadap dunia online, maka ladang yang sangat empuk bagi perusahaan digital di dunia.

Jika menilik belakangan ini, generasi milenial di Indonesia juga banyak yang membikin startup. Fenomena ini bisa meramaikan dunia digital khususnya di Indonesia, dan tak menutup kemungkinan bisa melebarkan ke Asia bahkan dunia.

Facebook yang terus digdaya di Indonesia

Menurut data yang dirilis oleh Empathic Marketing, media sosial Facebook di Indonesia saat ini menguasai sebanyak 26 persen media sosial yang ada di Indonesia. Facebook mengalahkan Twitter, Instagram, Google+ dan juga Pinterest. Facebook masih digdaya di Indonesia. Dan sepertinya akan terus berjaya, karena penggunanya semakin bertambah dari tahun ke tahun.

Rizka Wulandari adalah seorang freelancer sosial media dan juga pemilik website Hijabransel.com. Media sosial baginya sangat penting dalam kehidupan sehari-harinya. “Facebook jarang, Twitter jarang, Instagram anytime” kata Rizka saat ditanya seberapa sering ia menggunakan sosial media.

“Facebook, Twitter kalo lagi bosen. Kalo di Instagram gak ada yang menarik” lanjutnya sambil terkekeh.

Alasan Rizka lebih condong kepada Instagram adalah karena aplikasi ini lebih bicara tentang visual dan dengan kehadiran ig story menambah engagement antara kita dan orang yang kita follow. Mengapa ia jarang membuka Facebook adalah banyaknya berita hoax. “Di timeline Facebook saya itu kebanyakn isinya bapak-bapak, ibu-ibu serta para penguna yang sering share berita hoax, makanya saya prefer buka Instagram yang general” ujarnya. Memang benar, dalam hal penyebaran berita hoax, paling banyak terdapat di Facebook. Bahkan menurut penelitian yang dilakukan oleh DailySocial Indonesia, Facebook adalah penyumbang penyebaran berita online terbesar, dengan persentase sebanyak 44,86 persen.

Rizka sendiri jika melihat banyaknya berita hoax di Facebook hanya membiarkan. “Cuman suka males aja baca berita hoax apalagi yang tentang perang agama gitu” katanya sambil tertawa.

Dengan begitu, Rizka tak pernah mendebat temannya yang menyebarkan berita palsu atau hoax. “Engga pernah” katanya. “Cuman cukup tahu aja dia semacam ada berita ditelan mentah-mentah” tandas Rizka.

Walaupun demikian, pengguna Facebook di Indonesia jumlahnya terus melonjak. Berbeda dengan kepudaran Twitter, yang kiranya lama-kelamaan akan ditinggalkan oleh penggunanya.

Laporan Khusus:

Robit Mikrojul Huda