Pahlawan Pendidikan Kaum Perempuan itu Bernama Dewi Sartika

Saat ini, generasi milenial usia 20 tahun sedang menikmati masa-masa remaja yang penuh dengan dunia internet. Tahukah kamu, lebih dari seabad silam, di usianya ke 20 tahun telah bikin sekolah bagi kaum perempuan. Siapa dia?

0
dewi sartika pahlawan nasional

Setara.net – Tanggal 4 Desember adalah hari lahir salah satu pahlawan perempuan di Indonesia. Adalah Dewi Sartika. Perempuan asal tanah sunda ini mendapat gelar pahlawan nasional di tahun 1966. Lahir pada 4 Desember 1884 di Cicalengka, Bandung.

Ia menjadi pahlawan bukan tanpa sebab. Pada umur 20 tahun (1904) Dewi Sartika mendirikan sekolah yang diberi nama Sekolah Isteri di Bandung. Selang enam tahun, sekolah itu diganti nama dengan Sekolah Kaoetamaan Isteri.
Dengan pergerakannya itu, pada tahun 1920 di tanah pasundan telah memiliki cabang-cabang sekolah Keoetamaan Isteri. Dewi Sartika meninggal di usia 62 tahun (11 septempber 1947)

Pendidikan zaman sekarang
Rakyat Indonesia, khususnya yang berada di pelosok Indonesia dalam hal mengenyam pendidikan masih kurang. Menurut data BPS, jumlah siswa, guru dan sekolah dari tahun semakin bertambah. Dimulai dari tahun ajaran 2011/2012 jumlah siswa di Indonesia sebanyak 4.196.467. Lalu pada tahun ajaran selanjutnya 2012/2013 angkanya 4.272.860 dan data terakhir yang tersedia pada tahun ajaran 2013/2014 jumlah siswa yang ada di Indonesia sebanyak 4.292.288.

Tingkat Pendidikan
Anak-anak di Indonesia khususnya di perkampungan, rata-rata tingkat pendidikannya rendah. Hal ini harus menjadi prorgam serius bagi pemerintah. Kebanyakan mereka hanya lususan SLTP. Sudah mulai banyak juga sebenarnya 5 tahun belakangan ini yang telah memiliki ijazah SMA.
Memang, generasi milenial jika ditilik background sekolahnya, sudah bagus. Minimal mereka mengantongi ijazah SMU dan perguruan tinggi. Tapi perlu digaris bawahi, itu kebanyakan berasal dari kota-kota besar.

Dunia Kerja
Angka pengangguran di Indonesia dan kota-kota besar di Indonesia lumayan tinggi. Dengan angkatan kerja yang rata-rata berlatar belakang pendidikan SMU. Maka lowongan kerja dan pencari kerja tak sebanding dan sangatlah timpang. Ini juga harus menjadi perhatian pemerintah. Jika tidak memiliki skill khusus maka para pencari kerja akan kalah saing.

Dengan lahirnya pahlawan nasional Dewi Sartika, seharusnya pemerintah peka dan sadar. Bahwa di Indonesia ini masih banyak jutaan anak yang ingin sekolah tinggi. Mengejar mimpinya untuk dunia yang lebih baik. Tapi, apa daya mahalnya pendidikan yang ada di Indonesia adalah salah satu hambatan yang diderita banyak anak-anak di Indonesia.

Sekolah memang penting dan sangat berguna bagi kehiudupan masa depan. Rasanya Indonesia dalam hal pendidikan sudah kalah jauh dengan tetangga kita, Malaysia. Apalagi jika dibandingkan dengan negeri kecil Singpura, betapa jauh jaraknya itu.

Robit Mikrojul Huda