Faktor utama mengapa TKI lebih memilih ke Malaysia adalah karena letak geografis. Malaysia adalah paling dekat dengan Indonesia dibandingkan dengan negara-negara lainnya. Selain itu, apa saja?

Setara.net – Tenaga Kerja Indonesia (TKI), adalah salah satu peyumbang devisa negara yang sangat tinggi. Bahkan setiap tahunnya, TKI menyumbang angka devisa negara semakin banyak. Seperti data yang dikeluarkan oleh Bank Dunia, pada tahun 2013, TKI menyumbang devisa sebesar Rp 101,5 Triliun, naik lagi di tahun berikutnya sebanyak Rp 114 Triliun, dan pada tahun 2015 lalu menyumbang devisa negara hingga Rp 140 Triliun.

Beberapa waktu lalu viral di salah satu media sosial Twitter, mengenai cuitan Wakil Ketua DPR, menyebut bahwa TKI itu babu. Padahal jika kita lihat data di atas, TKI inilah salah satu andalan pemerintah untuk menambah devisa negara. Bekerja sebagai TKI tidak memalukan. Terhormat dan tidak mengemis. Apalagi mencuri uang rakyat.

Negara Tujuan TKI

Jika kita mendengar kata TKI atau TKW akan identik dengan negeri jiran, Malaysia. Ya, memang benar, Malaysia memang sampai sekarang memang masih menjadi tujuan utama para TKI yang ingin bekerja di luar negeri. Hal ini seperti data yang dikeluarkan oleh Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) pada tahun ini, bahwa dari periode Januari hingga Mei 2017, penempatan TKI di Malaysia mencapai 31.779 pekerja. Negara kedua adalah Taiwan, di angka 26,3 ribu pekerja. Lalu Hongkong di urutan ketiga dengan 8,4 ribu. Dan Brunei Darussalam di angka 5,7 ribu. Arab Saudi justru menempati posisi ke enam dengan 2,3 ribu saja.

Negara Tujuan Penempatan TKI Terbesar | Setara.net
Negara Tujuan Penempatan TKI Terbesar | Setara.net

Total penempatan TKI periode Januari hingga Mei 2017 mencapai 83,900 pekerja. Artinya Malaysia menempatkan TKI sebesar 38 persen dari total penempatan TKI di luar negeri. Sebenarnya angka ini turun dibandingkan pada periode yang sama tahun 2016, Malaysia menempatkan TKI sebesar 38.535 pekerja, atau turun sebesar 17,5 persen.

Penempatan TKI di Malaysia memang terus mendominasi negara-negara lain, bahkan pada tahun 2013 lalu, lebih dari 150 pekerja mencari kerja di negara ini.

Mengapa Malaysia?

Faktor utama mengapa TKI lebih memilih ke Malaysia adalah karena letak geografis. Malaysia adalah paling dekat dengan Indonesia dibandingkan dengan negara-negara lainnya. Selain itu faktor bahasa juga sangat memepengaruhi. Di Malaysia, bahasa sehari-harinya adalah dengan memakai bahasa Melayu. Bahasa ini hampir mirip dengan bahasa Indonesia. Jadi, ketika para TKI datang ke Malaysia, kesulitan berkomunikasi lebih sedikit dibandingkan dengan misalnya Hongkong, Arab Saudi, atau Taiwan sekalipun.

Faktor ketiga adalah di negara Malaysia tingkat lowongan kerja tak sebanding dengan angka tenaga kerja yang ada. Selain itu, karena biaya ke Malaysia lebih murah dibandingkan dengan negara lainnya. Faktor-faktor tersebut yang menjadi alasan para TKI mengapa lebih memilih Malaysia dibandingkan negara lainnya.

Pekerja Rumah Tangga

Para TKI di Malaysia sebagian besar bekerja sebagai Pekerja Rumah Tangga (PRT). Walaupun masih banyak sekotor industri yang memperkerjakan TKI. Namun paling banyak adalah di sektor rumah tangga. Sebenarnya upah TKI di Malaysia tak jauh-jauh amat dengan misalnya di Jakarta. Seperti yang dilansir dari Detik.com (23/12/2015), bahwa upah minimum TKI pada tahun 2016 sebesar 3,1 juta/bulan atau 1000 Ringgit Malaysia, bahkan sebelumnya ada di angka 900 ringgit.

Laporan Khusus:

 

Robit Mikrojul Huda